Kamis, 08 Mei 2008

Melirik Penataan dan Kebersihan Kota Bontang, Kaltim (1)

Menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih

Pekan lalu, perwakilan para wartawan dari wilayah Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan (Pamasuka) berkesempatan mengunjungi Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mengikuti Open Drive Test Telkomsel. Kesan saat pertama kali memasuki kota tersebut, begitu asri dan nyaman.
Tak ditemukan sampah-sampah yang bertaburan di beberapa sudut kota maupun di sepanjang jalan raya dan gang-gang. Letak bangunan pemerintah, pemukiman penduduk dan fasilitas publik begitu tertata rapi. Sangat tampak jelas, tata kota yang diterapkan melalui perencanaan matang.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang memang sudah membudayakan perilaku hidup bersih bagi warganya. Motto yang disandang sebagai kota bersih, indah dan nyaman (Beriman) direalisasikan berkat kesadaran warga dan program yang dijalankan pemerintahnya. Sangat cocok jika konsep dan program yang dijalankan Bontang itu diadopsi oleh Pemkot Pontianak yang tak pernah sepi dari permasalah sampah.

Bontang merupakan salah satu daerah penghasil batu bara, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Penataan kotanya sangat indah dan didukung gerakan ramah lingkungan. Di sepanjang Jalan Kota Bontang berjajar pepohonan hijau.

Kelak, jika bandara di Kota Samarinda sudah dioperasikan, masyarakat tidak perlu lagi menempuh hampir lima jam dengan perjalanan darat dari Bandara Sepinggan, Balikpapan. Tetapi bisa menempuh melalui perjalanan darat menuju Bontang yang hanya memakan waktu sekitar dua jam. Kendati demikian, jalan provinsi perlu diperlebar dan dipertebal karena frekuensi lalu lalang truk-truk industri.

“Kalau mau melihat Kalimantan Timur di tahun 2020 bisa diharapkan seperti Singapura saat ini,” kata Walikota Bontang dr HA Sofyan Hasdam SpS kepada Equator mengawali wawancara seputar kebersihan di kota tersebut. Meski tak sebersih di Singapura, namun Bontang telah cukup mewakili kota terbersih di Kalimantan.

Selain memerhatikan kebersihan, Sofyan ternyata fokus juga terhadap upaya pendidikan SDM (Sumber Daya Manusia) adalah prioritas utama pembangunan di Kaltim agar bisa memenuhi kecepatan pembangunan ekonomi. “Masyarakat Kalimantan Timur ini seharusnya bersyukur dianugerahi sumber daya alam yang melimpah. Karena itu, kita mesti membangun manusianya, agar bisa mengelola sumber daya alam yang melimpah itu dengan baik demi kesejahteraan Indonesia,” tuturnya.

Untuk mencapai Kota Bontang 2020, harus ada pilar-pilar praktis yang tersusun rapi dan membuahkan hasil. Bisa secara bertahap melalui pencapaian tahapan-tahapan target.

Berbekal predikatnya sebagai dokter, Sofyan Hasdam menaruh perhatian besar dalam pembangunan kualitas manusia. Masyarakat Kaltim tengah berupaya mewujudkan kesejahteraan. “Untuk sejahtera mereka harus terdidik. Pemerintah Kota Bontang selain memberikan pendidikan gratis 12 tahun, juga terus-menerus memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada para tenaga pendidik dan pengelola sekolah dasar dan menengah,” ungkapnya.

Walaupun gratis, tetapi berkualitas. Itu adalah harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Begitulah salah satu komitmen Walikota Bontang. Bagaimana bentuk aktualisasi kualitas yang dimaksudkan walikota Bontang?

“Misalnya, kita terbiasa menargetkan siswa naik kelas 100 persen. Sehingga anak didik yang rajin belajar dan pantas naik kelas karena nilainya baik kemudian akan merasa sia-sia karena temannya yang tidak belajar-pun juga naik kelas,” kata Sofyan menanggapi pertanyaan Equator mengenai strategi peningkatan kualitas pendidikan dasar di Bontang. (kholil yahya-bersambung

Tidak ada komentar: