Black Award Bagi Kelurahan Jorok
Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) menaruh perhatian besar terhadap pentingnya kebersihan lingkungan. Kesan kumuh seperti kebanyakan kondisi perkotaan, tak tampak di kota penghasil batu bara ini.
Dalam setiap kesempatan tatap muka dengan masyarakat maupun event-event tertentu, Walikota Bontang dr HA Sofyan Hasdam SpS selalu menyisipkan pesan-pesan tentang kebersihan lingkungan. Bahkan untuk perayaan malam pergantian tahun, kota ini menggelar kegiatan yang unik.
Kalau kebiasaan perayaan tahun baru di Kota Pontianak selalu diisi pesta kembang api dan hiburan musik, di Bontang ternyata lain. “Malam pergantian tahun itu tidak hanya dijadikan sebagai malam peralihan, tetapi juga dijadikan sebagai malam pengumuman penghargaan Clean Award, Green Award dan Black Award,” kata Sofyan Hasdam saat memberikan sambutan pada kegiatan bersih-bersih di Kelurahan Api-Api dalam Open Drive Test Telkomsel, Sabtu (19/4) pekan lalu bersama beberapa wartawan asal Kalimantan.
Hal ini dilakukan Pemkot Bontang guna mendukung langkah maju berbagai program-program kebersihan. Untuk menghindari agar tak memperoleh black award, para lurah di setiap kelurahan berkewajiban memberi pemahaman dan tanggung jawab untuk sama-sama menjaga kebersihan kepada masing-masing kepala keluarga maupun perorangan.
Sebaliknya bagi kelurahan terhijau akan membawa pulang Green Award dan Kelurahan terbersih akan membawa pulang Clean Award. Demikian sebaliknya bagi kelurahan paling jorok akan mendapat predikat Black Award. Agar terhindar dari predikat terkotok itu, setiap kampung dan kelurahan mengadakan program bedah kampung bersama masyarakat sekitar.
Bersih, hijau dan joroknya satu kampung atau kelurahan penilaiannya bermacam-macam dan ada indikator penilaiannya meliputi pelayanan kesehatan di kelurahan, sarana kebersihan, sanitasi di lingkungan kelurahan, taman, dan penggunaan halaman untuk tanaman obat keluarga.
Hal ini dievaluasi setiap enam bulan sekali. Pemkot bersama jajarannya akan mengevaluasi setiap kecamatan dan kelurahan di seluruh Kota Bontang dari sisi pengelolaan kesehatan lingkungan. Dari penilaian itu, apakah sebuah kawasan menjadi kumuh ataukah meningkat kebersihannya? Nah, kecamatan dan kelurahan yang mendapatkan nilai di bawah 200 akan mendapatkan Black Award alias Piagam Penghargaan Hitam bagi yang melalaikan kesehatan lingkungan . Dengan cara ini, warga berlomba-lomba menjaga lingkungan karena khawatir mendapatkan predikat yang mendatangkan aib.
Kendati tidak sebersih Singapura, namun Kota Bontang di bawah pimpinan Sofyan bertekad menjadi kota terbersih di Indonesia. “Memang hingga saat ini kita belum mendapatkan pengharagaan Adipura, tapi saya secara pribadi bertekad akan memajukan kota ini semaksimal mungkin khususnya di bidang kebersihan,” tegasnya.
Menurut Sofyan, masyarakatnya tidak hanya diimbau peduli terhadap kebersihan dan lingkungan. Bagi masyarakat yang akan membuang sampah, diingatkan untuk membuang pada malam hari. Sebab, jika ketahuan membuang sampah di luar jam yang sudah ditetapkan maka akan didenda sesuai Perda Kota Bontang.
Selain menerapkan regulasi itu, Pemkot Bontang melalui dinas kebersihan menyediakan berbagai bak sampah yang ditempatkan di sudut-sudut Kota Bontang. Bak atau kotak sampah itu sengaja di sediakan dalam dua bentuk, yakni bak sampah basah dan bak sampah kering. “Tinggal pilih sampah yang akan di buang apakah kering atau basah,” jelas Sofyan.
Dia menjelaskan jika suatu daerah ingin menerapkan hidup bersih dan asri sebenarnya tidak terlalu sulit, apalagi kemauan terhadap kebersihan dan keindahan sangat besar. Cukup dengan menawarkan beberapa program seperti Clean Award, Green Award dan Black Award. “Dan kita tetap menyuntik dengan program-program lain, intinya sama-sama mengarah kepada kebersihan,” ulas Sofyan. (kholil yahya/bersambung)
Kamis, 08 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar