Abang Perkosa dan Bunuh Adik Ipar
*Mayat Disimpan di Loteng, Ditutupi Kardus
Pontianak, Equator
Suasana haru menyelimuti kediaman Busrah, di Jalan Raya Desa Sungai Nipah, Kecamatan Siantan, Kabupaten Pontianak tepatnya di Kilometer 23. Sabtu (8/12) pagi kemarin, rumah kecil miliknya dipenuhi pelayat yang menunggu kedatangan jenazah putrinya bernama Sri Mulinda, 8, yang tewas dibunuh abang iparnya sendiri berinisial, Sub, 23.
Tepatnya pukul 11.00 siang kemarin, jenazah Linda—sapaan akrab almarhumah Sri Mulinda tiba di rumah duka, setelah sebelumnya divisum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalbar. Jenazah dibawa dengan menggunakan ambulance.
Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga, kerabat dan tetangganya. Bahkan kakak korban sangat histeris melihat adiknya yang sudah terbujur kaku. Pelayat yang sudah lama menunggu langsung berhamburan masuk melihat kondisi jenazah.
Informasi yang dikumpulkan Equator di lapangan menyebutkan, almarhumah Linda baru duduk di kelas 1 SD. Ia tewas setelah dicekik. Tragisnya lagi, Sub yang masih kakak iparnya tersebut sebelum menghabisi nyawa Linda ternyata terlebih dahulu melakukan perkosaan. “Sungguh keterlaluan, binatang pun tak pernah sekejam ini,” celetuk seorang warga dari kerumunan pelayat.
Istri Sub yang juga kakak kandung Linda, Suryati, 21, ditemui koran ini di RS Polda Kalbar mengatakan, awal kejadian bermula Jumat (7/12) pagi hari. Ia bertengkar dengan suaminya. Karena tidak tahan sering diperlakukan kasar, sekitar pukul 11.00, Suryati memilih keluar dari rumah dan pergi ke rumah RT untuk melaporkan pertengkaran tersebut. Saat Suryati pergi, Linda berada di rumah tersebut bersama Sub.
Usai Salat Jumat, bersama RT dan ayahnya, Suryati kembali ke rumah untuk menyelesaikan persoalan dengan Sub.
Setibanya di rumah, mereka tidak melihat Linda. Ketika ditanya, Sub mengatakan kalau Linda pergi ke rumah temannya. Namun saat itu mereka telah curiga terjadi sesuatu pada Linda.
Setelah mencari ke sana-kemari, Linda tak kunjung ditemui. Akhirnya persoalan tersebut dilaporkan ke polisi. Berbekal informasi awal, polisi melakukan pengembangan. Oleh keluarga juga, Sub terus didesak. Akhirnya sub mengaku kalau adik iparnya telah dibunuh dan disimpan di dek rumah.
Saat itu, polisi bersama keluarga langsung mencari di tempat yang ditunjukkan Sub. Ternyata benar kalau jenazah Linda berada di tempat tersebut. Jenazah berhasil ditemukan pada pukul 20.00 malam.
Menurut Suryati, rumah tangga mereka sudah lama tidak akur. Bahkan mereka telah delapan bulan pisah ranjang alias cerai. Mereka kemudian rujuk kembali. Saat itu Sub mengancam akan bunuh diri dengan meminum racun jika istrinya tidak mau menerimanya kembali. Akhirnya keinginan Sub dikabulkan Suryati.
Namun dalam perjalanannya, Sub masih saja melakukan kekerasan terhadap istrinya sehingga membuat Suryati tidak tahan dan sering lari mengadu kepada orangtuanya yang tinggal tak jauh dari rumah mereka.
Pernah suatu hari Sub ‘menculik’ istrinya dan dibawa ke laut selama empat hari. Saat itu kepergian mereka diantar oleh orang tua. Sub dan Suryati dengan menggunakan kapal motor dan berlayar di laut. Alasan sub saat itu hendak menyelesaikan masalah. Namun setelah selesai, pertengkaran selalu berulang.
Ibu kandung korban, Asnani mengatakan, saat pembunuhan terjadi dirinya lagi di sawah. Selama di sawah dia sama sekali tak merasakan apa-apa, termasuk punya firasat yang kurang baik akan tragedi yang menimpa putrinya tersebut. Namun tak lama di sawah tiba-tiba ada yang menyusulnya dan mengatakan Linda hilang. Mendengar itu, Asnani langsung pulang.
“Kami beserta keluarga yang lain kebingungan mencarinya,” jelasnya yang tampak meratapi kepergian putrinya tersebut. Tak kunjung diketemukan akhirnya Suryati, 21, istri Sub yang pagi harinya bertengkar dengannya, kemudian melaporkan Sub yang telah melakukan KDRT kepadanya.
Di Polsek Siantan Suryati juga melaporkan kalau adiknya yang bernama Linda juga ikut hilang. Bermodal laporan Suryati, pihak kepolisian langsung mencari Sub. Namun sayangnya tersangka berhasil lari. Kerja keras kepolisian membuahkan hasil, Sub berhasil ditangkap pihak kepolisian di perjalanan ketika hendak melarikan diri ke daerah Sungai Ambawang. Sub kemudian mengaku telah membunuh Linda.
Menurut Romi, saksi mata sekaligus kerabatnya yang pertama kali menemukan jasad korban, jenazah Linda disembunyikan Sub di atas dek rumah dan ditutupi kardus. “Sub baru mengaku setelah pihak kepolisian menangkap dan memeriksanya,” ujar Romi.
Sementara berdasarkan hasil visum kata Romi, sebelum Linda di bunuh korban juga telah diperkosa Sub. “Hasil visum menyebutkan kalau dia telah diperkosa,” jelasnya.
Kapolsek Siantan AKP Antonius Triwibowo mengatakan, laporan awalnya hanya KDRT yang dilakukan Sub kepada istrinya, Suryati. Namun pada saat membuat laporan KDRT dia juga melaporkan kalau adiknya juga ikut hilang dari pagi kemarin. “Dari itulah kami cepat turun dan menangkap pelaku,” jelasnya singkat. (lil)
Senin, 10 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar