Rabu, 26 Desember 2007

Proyek NUSSP

Proyek NUSSP Siantan Tengah Bermasalah
* Pengerjaan Tak Sesuai Bestek
Proyek yang digulirkan menggunakan dana Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) ke setiap kelurahan menuai banyak masalah. Jika sebelumnya proyek menggunakan dana NUSSP menuai protes dari warga di Kelurahan Tambelan Sampit, Pontianak Timur, kali ini protes serupa disampaikan Ketua RT 02 RW 9 Abdul Hendi.
Hendi dan puluhan warganya tak menyangka, pengerjaan proyek oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang ditunjuk sebagai pelaksana, jauh dari bestek dan hasil keputusan rapat. Dia juga mempertanyakan tentang barau di bagian bibir jalan yang persis berada di atas parit. “Dalam bestek sangat jelas kalau di bibir jalan itu ada dibuatkan batu kali yang diperuntukkan sebagai penahan badan jalan agar tidak hancur dan jatuh ke parit tersebut,” kata Hendi didampingi warganya Muki, Apin, Naukri, Nabidin, dan Hamid.
Selain barau atau batu kali yang seharusnya dibuatkan di bibir jalan, dia juga menyayangkan langkah pengerjaan yang dinilai kurang baik. “Bayangkan saja pihak pengawas proyek yang seharusnya bertindak sebagai pengawas sama sekali tidak ada ke lapangan,” sesal Hendi dibenarkan warganya. Meskipun dalam pengerjaan proyek warganya tidak dilibatkan sesuai dengan hasil rapat di tingkat kelurahan dia sama sekali tak marah. “Yang penting pembangunannya bagus. Saya selaku RT dianggap warga telah menerima uang dari proyek ini, dan saya terus terang diteror oleh warga saya sendiri. Hari ini kepada rekan-rekan wartawan saya mohon hal ini dicatat, kalau saya tidak pernah menerima uang dari proyek ini seperti yang disangkakan masyarakat kepada saya,” tegasnya panjang lebar.
Ia mengaku kalau sebelum pengerjaan jalan tersebut pihaknya memang beberapa kali diundang kelurahan untuk rapat. “Waktu beberapa kali memang ada rapat yang menghadirkan PU, Konsultan, NUSSP dan BKM, namun tak satu pun yang diambil dan disetujui dalam rapat dikerjakan,” jelasnya.
Bahkan kata Hendi, dirinya pernah menanyakan kepada Lurah Siantan Tengah, tentang keterlibatannya di proyek tersebut. “Namun Pak Lurah waktu itu menjawab tidak tahu-menahu tentang proyek NUSSP ini,” aku Hendi polos dan mengancam akan membawa persoalan itu ke DPRD. (lil)

Tidak ada komentar: