Rabu, 15 Oktober 2008

Menelusuri Kekayaan Taman Nasional Gunung Palung (Bagian 1)

Ajang Penelitian yang Sulit Diakses

Flora dan fauna di Taman Nasional Gunung Palung (TNGP), Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara (KKU) memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung dan para peneliti asing. Kebanyakan peneliti tersebut berasal dari Amerika untuk melakukan riset.

Lokasi TNGP sulit diakses. Dari Kecamatan Sukadana, Ibu Kota Kabupaten Kayong Utara, jarak tempuhnya diperkirakan 69,1 kilometer. Untuk masuk dan sampai ke TNGP diperlukan waktu lima hingga enam jam dengan menggunakan speedboat. “Jika cuaca dan air sungai tidak surut, bisa ditempuh 5 jam,” kata Surya, salah seorang driver (tukang speedboat, istilah warga Kabupaten Kayong Utara).

Sebelum sampai ke lokasi TNGP, pengunjung akan melewati setidaknya tiga anak sungai yakni Sungai Rantau Panjang, Sungai Sebarat dan Sungai Air Merah.

Sabtu (11/10), Bupati Kabupaten Kayong Utara (KKU) Hildy Hamid BE bersama rombongan mengunjungi lokasi tersebut. Ketika rombongan memasuki Sungai Sebarat, terpaksa berpindah tempat. Awalnya dari daerah Sukadana hingga ke Sungai Rantau Panjang, rombongan menaiki speedboat yang lumayan besar.

Namun, karena kondisi sungai yang semakin sempit membuat rombongan berpindah ke speedboat yang lebih kecil. Kendaraan sedikit terhambat karena mesin sering akibat sudah terlalu tua.

Surya yang sudah lama bekerja sebagai driver mengatakan, selama ini tidak ada satupun pejabat yang mau berkunjung ke daerah TNGP. Baik itu dari pihak Pemkab Ketapang sebelum akhirnya dimekarkan menjadi KKU, maupun Pemprov Kalbar.

“Hanya waktu zaman almarhum Bupati Ketapang Sunardi yang pernah ke lokasi. Itupun diperkirakan sekitar 10 tahun yang lalu. Untuk pejabat yang lain itu belum pernah,” tukasnya sambil matanya terus melihat rute air yang dilalui.

Sampah dan kayu terlihat bergelimpangan di sepanjang sungai membuat perjalanan rombongan sedikit terganggu. Kendati hambatan itu pada akhirnya bisa ditangani namun perbaikan akses masuk sangat dinantikan.

Rombongan Muspida yang turun dan berkunjung langsung ke TNGP adaah Bupati KKU Hildy Hamid BE, Laisson Officer (LO) Polres Kayong Utara, Kompol H Sriyono SH MH, Kadis Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Ir Bimbing Parjoko, Kadis PU dan Pertambangan Edi Binsar Hatuaon Matondang ST MM, Kabid Pariwisata Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika Sunaryadi, Kabid Perencanaan Wilayah Bappeda KKU Ahmad Husni ST MT, Camat Simpang Hilir Drs Agus Suatman, LO Kodim Kayong Utara Kapten Suparman.

Setelah menempuh kurang lebih 6 jam akhirnya rombongan sampai di daerah TNGP. Karena sungai semakin dangkal dan tidak bisa dilalui, rombongan pun akhirnya turun dan berjalan kaki sekitar 1 jam menyusuri hutan. Setelah sampai di camp penginapan di sana, rombongan bertemu salah seorang peneliti kewarganegaraan Amerika Serikat bernama Jonathan R Sweeney.

Di TNGP itu, John—sapaan akrab Jonathan R Sweeney—sedang melakukan penelitian mengenai orang utan, monyet dan lempiau. Ia mendapat tugas dari University of California at Davis. John sudah tiga minggu berada di TNGP melakukan penelitian. Rencananya, pria berambut pirang ini akan menetap selama setahun guna penelitian. Dibantu beberapa asisten khusus yang mendampingi selama penelitian, dia sudah banyak melakukan penelitian mengenai binatang yang ada di lokasi. (Kholil Yahya/bersambung).

Tidak ada komentar: